Audit
komunikasi adalah kajian mendalam dan menyeluruh tentang pelaksanaan sistem
komunikasi keorganisasian yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektifitas
organisasi. Audit komunikasi itu dilakukan untuk adanya sebuah perbaikan. Yang
diutamakan dalam audit komunikasi adalah internal, namun bisa juga eksternal.
Tujuannya
itu adalah untuk efektifitas organisasi, dan juga untuk produktivitas bekerja.
Output dari audit komunikasi adalah analisa. Jadi, kalau seandainya adanya
suatu permasalahan maka harus dirumuskan sebuah solusi. Inti dari audit
komunikasi adalah analisa dan solusi. Hasilnya bukan sekedar solusi tetapi
dapat juga pemberhentian atau pemindahan kerja.
Fokus
kajian terutama tertuju pada penemuan masalah dan factor yang dapat menghambat
atau mengganggu pelaksanaan efektivitas sistem komunikasi. Contohnya kenapa
karyawan tidak produktif? Kenapa ada karyawan yang keluar? Apa penyebab
karyawan tidak betah atau tidak focus, konsentrasi, dan semangat dalam bekerja?
Atau tidak ada masalah, tapi kenapa tidak ada costumer, atau mengapa penjualan
menurun? Jawabannya adalah karena terciptanya suatu komunikasi yang buruk.
Adapun
tujuan audit komunikasi secara lebih rinci yaitu
1. Menentukan lokasi di mana kelebihan muatan informasi
ataupun kekurangan muatan informasi terjadi, berkaitan dengan topik, sumber,
dan saluran komunikasi tertentu.
2. Menilai kualitas informasi yang dikomunikasikan.
3. Mengukur kualitas hubungan konmunikasi, secara khusus
mengukur sejauh mana kepercayaan antarpribadi, dukungan, keramahan dan kepausan
kerja karyawan secara keseluruhan.
4. Mengenali kategori dan contoh pengalaman atau peristiwa
komunikasi yang tergolong positif ataupun negatif.
5. Memberikan rekomendasi tentang perubahan ataupun
perbaikan yang perlu dilakuakn berkaitan dengan sikap, perilaku, praktek
kebiasaan dan keterampilan yang didasarkan atas hasil analisis audit komunikasi
6. Mengenali jaringan-jaringan yang aktif untuk desas desus,
pesan sosial dan pesan kedinasan, kemudian dibandingkan dengan jaringan
komunikasi resmi atau yang dibentuk sesuai bagan organisasi.
7. Mengenali sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus
informasi dan para penyaring informasi (gatekeeper) dengan membandingkan
peran-peran komunikasi dalam praktek, seperti penyendiri (isolate), penghubung
(liaison), angota kelompok (group member) dengan peran-peran yang seharusnya
sebagaimana diharapkan oleh bagan organisasi dan uraian tugas.
Dan ada metode-metode dalam audit komunikasi diantaranya adalah Survei dengan kuesioner, wawancara tatap muka, teknik analisa jaringan, pengalaman komunikasi, catatan harian komunikasi, observasi, dan analisa isi. Dan metode audit
yang paling efektif adalah survey dengan kuisioner dan wawancara yang mendalam
secara kualitatif.
Tahapan audit komunikasi:
- Pencarian
fakta, contoh kita harus mencari fakta berapa
persen karyawan yang puas, berapa persen karyawan yang tidak puas, dari
sekian persen yang menilai.
- Analisis,
kita juga harus menganalisa apa penyebab hal tersebut terjadi, misalnya
70% karyawan tidak puas, hal ini harus kita analisa apa penyebabnya, bisa
saja karena buruknya komunikasi, atau tidak ada kejujuran dan keterbukaan,
atau hal-hal lainnya
- Evaluasi
saran dan
pelaporan, harus adanya saran dan rekomendasi.
tulisan yang sangat bermanfaat mas Rizky Fella. Terimakasih
BalasHapus